Senin, 04 Juli 2016

PRESIDEN FILIPINA BARU DI LANTIK 40 HARI SUDAH EKSEKUSI 30 PENGEDAR NARKOBA

PRESIDEN FILIPINA BARU DI LANTIK 40 HARI SUDAH EKSEKUSI 30 PENGEDAR NARKOBA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte baru ke empat hari di lantik,namun presiden filipina ini sudah menepati janjinya untuk memerangi penjahat narkoba.

Kepolisian dari Filpina mengatakan,sebanyak 30 pengedar narkoba telah tewas sejak Rodrigo Duterte di lantik sebagai Presiden ke 16 di filipina pada hari Kamis 30 Juni 2016,selain menewaskan pengedar polisi juga mengumumkan penyitaan narkotika senilai hampir Us $ 20.000.000,- kalau di rupiahkan Rp.261,970,176,028.16 ( fantastis ).

Oscar Albayalde kepala polisi untuk wilayah Manila,mengatakan ke lima pengedar narkoba tewas pada hari minggu tanggal 03 Juli 2016,dalam baku tembak tersebut dengan polisi di sebuah kota kumuh di dekat sebuah masjid dan dekat di istana Presiden.

PRESIDEN FILIPINA BARU DI LANTIK 40 HARI SUDAH EKSEKUSI 30 PENGEDAR NARKOBA

Politik389 - "Petugas kami hendak mengatarkan surat perintah penangkapan ketik tembakan terdengar dari satu rumah" Ujar Albayalde seperti di kutip dari Reuters,Pada hari senin tanggal 04 Juli 2016,Albayalde lalu mengatakan polisi membalas tembakan tersebut dan menewaskan ke lima pelaku pengedar narkoba.

Dari hasil penyegarpan itu polisi berhasil menyita empat senjata pucuk api dan 200 Gram sabu kristal yang sudah siap di edar,tiga orang lainnya tewas di wilayah lain di manila pada hari Minggu,03 Juli 2016 tewas dalam empat area yang berbeda di luar ibu kota.

Sejak pada tanggal 09 Mei 2016 polisi anti - kejahatan dari filipina ini sudah melangkah pasti dengan dukungan Presiden Filipina Terpilih,Rodrigo Duterte sejak itu lebih dari 100 Orang tewas sebagian besar di duga pengedar narkoba,pemerkosa dan pencuri Mobil.

Duterte memenangi pemilihan presiden di bulan mei 2016 tersebut,dengan platform menghancurkan kejahatan,namu kalimat-kalimatnya yang nyeleneh dan proses penyelesaian yang non pengadilan menimbulkan kekhawatiran dari para penguasa masa lalu.

Meski berhasil aksi perang ini menimbulkan banyak kemarahan dari kalangan pengacara,Edrese Olalia,Sekjen Ikatan Nasional Pengcara Rakyat Filpina ( INPRF ) mengatakan pembunuhan harus di hentikan.

"Ancaman untuk narkoba juga harus berhenti,namun eksekusi berulang atas dugaan pengguna atau pengedar narkoba juga harus di hentikan ,keduainya tidak kompatibel"Tulis mereka dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu kepala kepolisian Ronald Dela Rosa di Utara di pulau utama Luzon,petugas pengawas obat dan narkotika berhasil menyita pengiriman 180Kg Sabu,dengan nilai sekitar US$19,230.000  apabila di tukarkan di Rp 251,764,276,041.63 .Obvat tersebut di duga di seludupkan dari China dan taiwan.

Pengiriman itu di turunkan di laut dan di bawa ke pantai oleh kapal nelayana kecil dan akhirnya di bawah ke wilayah Pecinan di daerah Manila,pada Minggu,tanggal 03 Juli 2016 para pemberontak Tentara Rakyat Baru yang di pimpin oleh Maois mengeluarkan pernyataan yang mendukung perang Habis-Habisan sampe akar-akar ny,Duterte terhadap Obat,kelompok ini mengatakan kemunkinan melkaukan operasi sendiri terhadapa tentara polisi,pejabat. & pejabata sestempat